Sejak hari Rabu, tanggal 11 Mei 2016 hingga dengan hari Jumat tanggal 13 Mei 2016 kemarin, Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) mengikuti sebuah konferensi bergengsi tingkat Asia Pasifik, yaitu Asia Pacific Council on Hotel, Restaurant, and Institutional Education (APac-CHRIE). Tema konferensi APac-CHRIE kali ini adalah “Crisis Management”. Selain kegiatan seminar yang ditujukan kepada para tenaga pengajar dan pendidik maupun praktisi, kegiatan ini juga ditujukan kepada mahasiswa yang masih aktif mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dengan adanya pelaksanaan Youth Conference yang meliputi berbagai kegiatan team building.

Sebagai anggota atau board member, STPBI berkesempatan untuk menjadi tuan rumah sekaligus panitia penyelenggara pelaksanaan APacCHRIE yang ke 15 pada tahun 2017 nanti. Kesempatan ini sangat bagus karena dapat memberikan wadah bagi para akademisi dan praktisi dari seluruh Indonesia maupun mancanegara mendiskusikan perkembangan isu di bidang pariwisata seluruh dunia. Selain itu konferensi ini juga akan menjadi suatu nilai tambah bagi pariwisata Bali di mata dunia. Penyerahan pataka kepada Ketua STPBI sebagai symbol bahwa tahun depan pelaksanaan kegiatan konferensi akan dilaksanakan di Bali dengan STPBI sebagai penyelenggara. Kegiatan konferensi berikutnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Mei sampai dengan 2 Juni 2017. Bagi para akademisi dan praktisi seluruh Indonesia, akan sangat baik jika dapat mempersiapkan penelitian dari sekarang untuk dapat mengikuti konferensi bergengsi tahunan di tahun mendatang.

Ketua STPBI, I Gusti Made Sudjana, MM., CHT menyebutkan bahwa penting bagi para akademisi menyampaikan pemikiran mengenai permasalahan pariwisata serta mempublikasikan berikut solusinya agar dapat berkontribusi sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi. Apalagi dalam ajang internasional seperti ini, merupakan suatu kebanggaan bagi STPBI untuk terus dapat berkiprah membawa nama Bali dan Indonesia ke kancah internasional. STPBI mengirimkan sebanyak 14 orang tenaga pengajar untuk membawakan 9 judul paper untuk dipresentasikan di khalayak internasional. Ditambahkan oleh Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun, Drs. I Nyoman Gede Astina, M.Pd, CHT, yang juga mengikuti konferensi tersebut mengatakan bahwa kegiatan seperti itu dapat memberikan ruang kesempatan untuk memperkenalkan Bali dan STPBI di pendidikan internasional. Selain itu Ketua Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LITABMAS) STPBI, I Wayan Pantiyasa menyatakan acara konferensi ini dapat meningkatkan kreatifitas dan baik sekali untuk pengembangan pendidikan dan pengalaman bagi para dosen untuk berkiprah di pendidikan pariwisata internasional.

Selain mengikuti konferensi APac-CHRIE 2016, STPBI juga berpartisipasi dalam kegiatan Asia Tourism Forum yang diadakan di Bandung pada tanggal 7 Mei sampai dengan tanggal 9 Mei 2016 yang lalu. Forum tersebut juga membicarakan isu-isu pariwisata dengan tema global dan diikuti oleh akademisi maupun praktisi dari Indonesia dan luar negeri. Pengiriman akademisi STPBI dengan menyampaikan presentasi penelitian sebanyak 5 tulisan. Kegiatan tersebut merupakan suatu komitmen STPBI sesuai dengan visi STPBI yakni menjadi lembaga pendidikan tinggi di bidang perhotelan dan kepariwisataan yang unggul, mandiri, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Berkaitan dengan kegiatan akademis, STPBI akan mengadakan Symposium on Hospitality and Tourism (2^nd Symphonit 2016) pada tanggal 22 sampai dengan 23 Juli 2016. Simposium tersebut mengundang para penggiat, pengkaji, akademisi maupun praktisi yang berkecimpung di bidang pariwisata maupun perhotelan di Indonesia maupun Asia Tenggara. Kesempatan baik ini akan memberikan ruang bagi para akademisi untuk bertukar pemikiran dan menyampaikan pendapat serta hasil penelitian yang telah dilaksanakan sehingga dapat berkontribusi terhadap solusi permasalahan yang ada di Asia Tenggara maupun dari regional yang lain.